Emansipasi?

Jaman sekarang, khususnya di Indonesia, yg terkenal adalah emansipasi wanita (soalnya ga ada emansipasi warga Afro-Amerika kaya di Amerika). Dan tokoh yg terkenal dengen istilah ini adalah Ibu Kartini, tapi kayanya Ibu Kartini bakalan ga setuju dengan emansipasi wanita di jaman sekarang. Oke, apa alasannya? Menurut yg saya baca, Ibu Kartini dan juga Ibu Dewi Sartika sebagai pahlawan emansipasi wanita sebenernya hanya ingin memberdayakan wanita, sehingga memiliki hak yg sama untuk sekolah seperti pria. Dan pada saat itu bertepatan dengan kebangkitan nasional, jadi maksud para pahlawan kita itu adalah, para wanita dapat membantu perjuangan para pria2 Indonesia yg udah lama memperjuangkan kemerdekaan bangsa kita.

Nah tapi sekarang? Semua hal selalu disangkutpautkan dengen emansipasi wanita. Bahkan kodrat seorang wanita sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga dianggap kemunduran karier seorang wanita. Bahkan ada jg anggapan yg ga mau punya anak, demi kepentingan kariernya.

Okelah, wanita masih boleh menjadi pemimpin di beberapa organisasinya, tapi tapi tapi… kalo hal tersebut mempengaruhi di dalam kehidupan rumah tangga nya (alias ada istri yg merasa lebih hebat, ato mampu memperoleh nafkah lebih baek dari suaminya kadang2 menjadi suatu kesombongan tersendiri dari istrinya, dengan dalih mengatakan bahwa suaminya ga bs menafkahi istrinya, padahal suaminya jelas2 ngasi nafkah, cuman jumlahnya aja yg tidak terlalu besar). Ingat Kartini aja masih mau mengurus suami dan anaknya, karena dia mengerti kodratnya wanita seperti apa, bukan serta merta mengambil alih fungsi seorang lelaki ato suaminya.

Selain itu, banyak juga yg berpikiran bahwa kesempatan kerja harus setara (sadar ga sih, kalo sebenernya wanita lebih banyak kesempatan dari pria dari segi kesempatan karier?). Okelah, gpp. Tapi ga semua wanita mau kerja yg berat2 kan? Hanya mereka yg dipaksa oleh situasi dan kondisi yg mau kerja yg berat. Tapi udah kaya gitu masih banyak yg blg masih blm banyak kesetaraan di segi ini. Padahal banyak jg yg ga sadar kalo mereka (kaum wanita) hanya di eksploitasi saja (bukan berarti gw ngiri sama wanita2 SPG ya, gw jg seneng ngeliatin mereka). Tapi ya intinya jadi eksploitasi yg berkedok emansipasi.

Hal lain yg juga aga kebablasan adalah, ribut2 tentang poligami. Yap, waktu itu sempet ada himbauan dari para aktivis wanita agar memilih caleg yg tidak poligami seperti yg dibahas sama ichanx disini, wew apa urusannya mereka ikut campur urusan pribadi si caleg. Bukan berarti gw pendukung poligami. Gw muslim, tapi itu hak tiap pribadi mereka2 yg mau poligami ato ga.

Agama mengatur kodrat pria dan wanita itu ada tujuannya, bukan hanya sekedar ayat2 suci saja. Kenapa bentuk tubuh kita beda, kenapa wanita bisa mengandung selama 9 bln dan bs melahirkan? Semua itu ada maksudnya, jadi menurut gw sih emansipasi itu bukan berarti kesejajaran atas segalanya, tapi harusnya menjadi kesejajaran sesuai kodratnya.

Kalo saja semua mampu menempatkan diri mereka, sesuai porsi dan sesuai kodrat mereka. Pasti tercipta keseimbangan yg sempurna antara Pria dan Wanita (karena keduanya pasti saling membutuhkan). Selamat Hari Kartini…